Tugas makalah


Dosen
Pembibing : Iriana, S.Si.,Apt
Disusun
oleh
Kelompok
1
T.A
2014/2015
KATA PENGANTAR
Segala puji kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk tugas mata kuliah Farmakologi
ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini
adalah hasil tulisan kami yang memuat materi tentang “Obat Penghambat Saraf
Adregenik”.
Bersama ini, kami
sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya tugas ini, yang pertama kepada orang tua kami yang tak lelah
memberikan motivasi dan semangatnya. Yang kedua kepada bapak Iriana, S.Si.,Apt sebagai
dosen mata kuliah Farmakologi dan juga teman-teman yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan
makalah ini tentunya jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
karya ini dan juga karya-karya kami selanjutnya.
Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Hormat kami,
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
Kata
Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar
Isi.............................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang......................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Defenisi.................................................................................................... 2
B. Patofisiologi............................................................................................. 2
C. Klasifikasi
hipertensi berdasarkan penyebabanya.................................... 3
D. Pengobatan
farmakologi.......................................................................... 3
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 6
Daftar
pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bagi praktisi dunia kesehatan, pasti tidak asing lagi dengan
farmakologi obat dan dosis dimana hampir semua lembaga pendidikan membahas
pelajaran ini, baik itu keperawatan, kedokteran, kesehatan masyarakat serta
farmasi. Farmakologi atau yang sering disebut dengan ilmu khasiat obat adalah
merupakan ilmu yang mempelajari obat dalam seluruh aspeknya baik sifat kimiawi,
fisikanya, kegiatan fisiologi, resorbsi dan nasibnya dalam organisme hidup.
Farmokologi klinik menyelidiki semua interaksi antara obat
dan tubuh serta penggunaannya pada pengobatan penyakit.
Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan
dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic dan angka diastolic pada pemeriksaan tensi
darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik berupa air raksa ataupun
alat digital lainnya.
Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak
mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini dapat
membawa si penderita ke dalam kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Hipertensi
1.
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah di atas 140/90mmHg (WHO).
2.
Hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik > 140 mmHg dan
tekanan diastolik > 90 mmHg (Kee & Hayes)
3.
Tekanan
Darah (TD) didistribusikan terus menerus, tidak ada definisi absolut untuk
hipertensi (Davey)
4.
Obat
antihipertensi adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah
tingggi hingga mencapai tekanan darah normal.
5.
Semua
obat antihipertensi bekerja pada satu atau lebih tempat kontrol anatomis dan
efek tersebut terjadi dengan mempengaruhi mekanisme normal regulasi TD.
B.
Patofisiologi
Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan. Penderita
mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Masa laten ini
menyelubungi perjalanan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang bermakna.
Bila terdapat gejala, sifatnya nonspesifik, misalnya sakit kepala atau pusing.
Kalau hipertensi tetap tidak diketahui dan tidak dirawat, maka akan
mengakibatkan kematian karena payah jantung, infark miokard, stroke atau payah
ginjal. Mekanisme bagaimana hipertensi dapat mengakibatkan kelumpuhan atau
kematian berkaitan langsung dengan pengaruh pada jantung dan pembuluh darah.
Peningkatan tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan
darah dari ventrikel kiri; akibatnya beban kerja jantung bertambah. Sebagai
akibatnya terjadi hipertropi ventrikel untuk meningkatkan kontraksi. Akan
tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertropi
kompensasi akhirnya terlampaui, dan terjadi dilatasi dan payah jantung. Jantung
semakin terancam oleh semakin parahnya aterosklerosis koroner . bila proses
aterosklerosis berlanjut maka suplai oksigen miokar berkurang. Kebutuhan
miokardium akan meningkat akibat hipertropi ventrikel dan peningkatan beban
kerja jantung, akhirnya menyebabkan angina atau infark miokardium. Sekitar
separuh kematian karena hipertensi adalah akibat infark miokard atau payah
jantung.
C.
Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan
Penyebabnya
1.
Hipertensi
Esensial/ Primer
Usia, stress psikologis, dan
hereditas (keturunan). Sekitar 90%.
2.
Hipertensi
Sekunder
Kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan
kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit adrenal. Sekitar 10%.
D.
Pengobatan Farmakologis
Reserpin (Lannett yang
Serpalan) adalah alkaloid indol, antipsikotik dan antihipertensi obat yang
telah digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan untuk menghilangkan
gejala psikotik, meskipun karena pengembangan obat yang lebih baik untuk tujuan
ini dan karena banyak
efek samping, itu jarang digunakan saat ini. Tindakan antihipertensi reserpin
adalah hasil dari kemampuannya untuk menguras katekolamin (antara
neurotransmitter monoamine lainnya) dari perangkat ujung saraf simpatis.
Zat-zat ini biasanya terlibat dalam mengendalikan denyut jantung, kekuatan
kontraksi jantung dan resistensi pembuluh darah perifer.
1. Nama generik : Reserpin
Nama dagang : Serpasil
Nama Pabrik : Biochemie
2. Penghambat
Penghambat pelepasan adrenergik
prasinaptik; dibagi menjadi antiadrenergik “sentral” dan “perifer”.
Antiadrenergik sentral mencegah aliran keluar simpatis (adrenergic) dari otak
dengan mengaktifkan reseptor α2 penghambat. Antiadrenergik perifer mencegah
pelepasan norepinefrin dari terminal saraf perifer (misal yang berakhir di
jantung). Obat-obat ini mengosongkan simpanan norepinefrin dalam
terminal-terminal saraf.
3. Farmakodinamik
Curah jantung dan resitensi perifer
berkurang pada terapi jangka panjang dengan reserpin. Penurunan tekanan darah
berlangsung dengan lambat karena reserpin mengosongkan berbagai amin dalam otak
maupun dalam saraf adrenergik perifer, mungkin efek antihipertensinya
merupakan hasil kerja sentrol maupun perifernya. Hipotensi postural dapat
terjadi tetapi biasanya tidak menimbulkan gejala. Frekwensi jantung dan sekresi
renin berkurang. Terjadi retensi garam dan air, yang sering menimbulkan psiodotolerance.
4.
Farmakokinetik
Reserpine dimetabolisme seluruhnya,
tidak ada bentuk utuh yang di ekskresi dalam urine.
5.
Indikasi
Hipertensi esensial ringan, juga
digunakan sebagai terapi tambahan dengan obat hipertensi lain pada kasus
hipertensi yang lebih berat.
6.
Kontraindikasi
Riwayat depresi mental,
ulkus peptikum aktif, kolitis ulseratif, hamil, menyusui.
7.
Efek
samping
a)
Saluran cerna : muntah, diare, mual, anoreksia, mulut
kering, hipersekresi.
b)
Kardiovaskular : aritmia (terutama jika diberikan bersama-sama
digitalis dan kuinidin), sinkop, gejala menyerupai angina, bradikardi, edema.
c)
Saluran napas : dispne, epistaksis, kongesti nasal.
d) Neurologik : sindroma
parkinson dan gejala ekstrapiramidal bersifat jarang, pusing, sakit kepala,
ansietas, depresi, gelisah, mengantuk.
e)
Muskuloskeletal : nyeri otot.
f)
Metabolik : peningkatan berat badan.
g)
Panca indera : tuli, glaukoma, uveitis, injeksi konjungtiva.
h)
Reaksi hipersensitivitas : purpura, ruam kulit, pruritus.
i)
Lain-lain: pseudolaktasi, impotensi, disuri, ginekomastia,
penurunan libido.
j)
Reserpin masuk
ke dalam ASI dan berbahaya bagi bayi yang disusui, dan karena itu harus
dihindari selama menyusui jika mungkin.
8.
Dosis
Dosis awal : 0,5 mg/hari melalui
mulut(per oral), dalam dosis dibagi selama 2 minggu. Kemudian kurangi menjadi
dosis rumatan 0,1-0,25 mg/hari melalui mulut(per oral). Dosis maksimum : 0,5
mg/hari.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah di
atas 140/90mmHg (WHO).
Obat antihipertensi adalah obat yang digunakan untuk
menurunkan tekanan darah tingggi hingga mencapai tekanan darah normal.
Reserpine merupakan obat yang disebut Rauwolfia Alkaloid.
Reserpine bekerja dengan cara mengurangi jumlah zat kimia tertentu dalam otak
misalnya Norepinephrine dan serotonin, yang mana membantu merendahkan tekanan
darah dan mengurangi peradangan yang memiliki masalah mental tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
Anief, Moh, 1996, Penggolongan Obat
berdasarkan khasiat dan penggunaan, UGM Press; Yogakarta
Ansel, Howard
C, 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press; Jakarta
http://cardiovascularvloe.blogspot.com/; diakses hari
selasa tanggal 20 maret 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_medisinal; diakses hari
selasa tanggal 20 maret 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi; diakses hari
selasa tanggal 20 maret 2012
http://www.docstoc.com/docs/7804134/DIURETIK; diakses hari
selasa tanggal 20 maret 2012
http://www.eprints.ac.id/7519/Resta_Farits.pdf; diakses hari
kamis tanggal 22 maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar